Hello people! I came here today to share my thoughts about this product from The Skin House. The Skin House is a Korean brand founded in 1979. I got the opportunity to try one of their skincare line, Vita Snail Line.

Anyway, this is my first English review in this blog. I usually wrote in the Indonesian Language. Since I want this product to be known more, I decided to write in English. I hope this review can be useful for everyone around the world.

In this post, I will talk about The Skin House Vita Snail First Essence. This is one of the three products I tried from the Vita Snail Line. Let's head out to the review!

First of all, I want to talk about the ingredients. It contains 95% snail secretion filtrate and some vitamins. Also, this first essence has bergamot fruit oil giving it a soft citrus smell. I'll add the ingredients list down below.

Ingredients

Water (Aqua), Snail Secretion Filtrate, Butylene Glycol, 1,2-Hexanediol, Niacinamide, Galactomyces Ferment Filtrate, PPG-26-Buteth-26, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Allantoin, Sodium Hyaluronate, Betaine, Panthenol, Centella Asiatica Extract, Vaccinium Angustifolium (Blueberry) Fruit Extract, Euterpe Oleracea Fruit Extract, Ethylhexylglycerin, Adenosine, Hydrolyzed Collagen, Citrus Nobilis (Mandarin Orange) Peel Extract, Cupressus Sempervirens Leaf/Stem Extract, Hedera Helix (Ivy) Leaf/Stem Extract, Citrus Aurantium Bergamia (Bergamot) Fruit Oil, Litsea Cubeba Fruit Oil, Ribes Nigrum (Black Currant) Leaf Extract, Ascorbic Acid

Key Ingredients - Snail Secretion (for moisturizing), Hyaluronic Acid (intense hydration), Collagen (for anti-wrinkle care), Vitamin B, C, E (for vitalizing the skin), Niacinamide (for skin brightening), Centella Asiatica (for soothing)

Without - Paraben, Propylene Glycol, Silicone, Mineral Oil, Ethanolamines, Sulfate, Artificial Fragrance, Colour

When I heard a product called the first essence, it usually will be watery. Just hydrating enough to prep the skin. Well, this one is different! Still, the texture is very watery and but turns out it is very hydrating. It can cover both toner and essence, such a perfect thing for me.

I use this first essence right after cleansing. I love applying it directly with my palm. Sometimes when I need it, I soaked a cotton pad with this product and let them sit on my face like a sheet mask for 5-10 minutes. Instant plumpy skin is coming!

Since it has antioxidant and soothing ingredients, I do feel my skin became way healthier. I can see my face slightly brighter than before. Not a big change but I can see it enough.

When I use this in the morning combined with my sunscreen, it's a perfect match made in heaven. I also use this with my brightening powder mask to boost the antioxidant. This first essence is worth trying especially when you have dehydrated skin. 

Sadly, this product isn't available in Indonesia yet. You can find them on Amazon, Yes Style, iHerb, or another e-commerce. I see the price on Yes Style the other day, it's around $17. I also think that's a good price for a product like this.

The Skin House website: theskinhouse.net

View this post on Instagram

A post shared by sausan (@sansblog)

Setelah berkelana kesana kemari buat cari sunscreen yang sempurna buat kulitku, akhirnya aku udah dipertemukan sama sunscreen yang luar biasa. Sunscreen jodohku ini dari brand lokal dan personalized skincare juga. 

What? Apa tuh personalized skincare? Yes, kenalan yuk sama Base yang punya konsep personalized skincare. Jadi kita bisa membeli produk yang disesuaikan sama kulit kita lho. Sebelumnya aku udah pernah bahas di blog postku, bisa klik disini ya.

Secara umum sunscreen berguna untuk melindungi kulit dari dari UVA/UVB. Gimana kalau blue light? Apalagi sekarang ini kita banyak menghabiskan waktu di depan gadget karena hampir semuanya serba online. 

Menurut alomedika.com, Blue light adalah gelombang cahaya pendek (biru) dengan panjang 450–470 nm, yang sering dipancarkan oleh peralatan elektronik seperti telepon genggam, laptop, dan TV. Efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh paparan blue light berlebih adalah gangguan siklus sirkadian, pemendekan waktu tidur, serta kerusakan RPE dan fotoreseptor. Selengkapnya bisa kalian baca di link ini ya.

Nah, Base Ultra Matte Natural Sunscreen ini dilengkapi ingredient yang mampu menangkal blue light. Penasaran kan? Aku lanjutin di bawah ini ya!

Base Ultra Matte Natural Sunscreen SPF 50 PA+++ (45gr)

BPOM NA18201701157

IDR 169.000

Where to buy: website Base dan Official Shopee

Ingredients

BASE Sunscreen memakai bahan yang bersertifikasi Halal dan Ecocert (100% vegan), jadi bisa digunakan oleh remaja, ibu hamil, dan menyusui. Tapi untuk ibu hamil dan menyusui tetap harus konsultasi ke dokter masing-masing ya supaya lebih tepat.

Selanjutnya, aku cantumin beberapa main ingredients dari BASE Sunscreen ini. Menurutku yang Carotolino menarik banget!! Simak dibawah ini ya:

• Carotolino yang merupakan ekstrak dari akar dan biji wortel yang mengandung carotenoids yang efektif dalam menangkal blut light, memperbaiki warna kulit yang pucat menjadi cerah dan menetralkan radikal bebas.

• Ectoin yang merupakan bahan multifungsi dari asam amino yang diekstraksi dari mikroorganisme untuk menghambat penuaan kulit, menghentikan kerusakan sel kulit akibat polusi dan melindungi kulit dari UV dan Visible Light.

• Blackcurrant untuk membantu mengontrol sebum dan membantu meredakan inflamasi kulit.

• Chamomile untuk  membantu mengurangi iritasi kulit, membantu mempercepat penyembuhan kulit dan menguatkan proteksi UV pada sunscreen.

(sumber: base.co.id)

Sunscreen ini juga masuk ke kategori hybrid sunscreen karena merupakan gabungan dari physical dan chemical sunscreen. Berikut UV protector yang digunakan:

• Zinc Oxide (physical sunscreen)

• Phenylbenzimidazole Sulfonic Acid, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Bis-Ethylhexyloxyphenol Methoxyphenyl Triazine, Octocrylene (chemical sunscreen)

Packaging

My new favorite color! Sunscreen ini didesain khas BASE tapi dengan warna yang berbeda. Biasanya produk Base berwarna kuning dan orange, kali ini berwarna ungu dan orange. Aku suka karena warnanya yang kontras tapi menyatu dengan baik.

Botolnya sendiri terbuat dari plastik dengan tutup ulir. Bentuk mulut botolnya runcing jadilebih gampang buat keluarin produknya dan nggak berantakan juga. Salah satu poin plus buatku.

Biasanya di botol produk BASE ada nama kita, khusus sunscreen ini nama kita tertulis di bagian atas kardusnya kayak yang aku tunjukkin dibawah ini. Di bagian belakang kardusnya juga udah ada keterangna produknya. Yang bikin aku seneng juga, di botolnya juga udah ada informasi tersebut jadi lebih praktis aja.

Thoughts

Teksturnya cream warna kuning tua, mudah diratakan dan warnanya menyatu sama kulit. Nggak menimbulkan whitecast juga, amaan! Menurutku ada aroma citrusy yang tipis banget, hampir nggak terasa.

Oil controlnya juara banget! Aku pakai sekitar 4 jam outdoor cuma agak oily bagian t-zone aja (which is normal di kulitku), bagian lain masih aman dan nggak kusam juga. Aku udah coba layer sama berbagai serum/essence/ampoule bahkan face oil. By the way aku juga nggak pernah pakai moisturizer di pagi hari biar nggak terlalu berat. 

Sama kayak namanya, sunscreen ini punya finish yang matte. Bukan yang matte banget ya jadi tetep nyaman di kulit. Tadinya aku agak nervous juga karena finishnya matte, takut malah bikin kulit kering. Ternyata nggak sama sekali! Kulitku tetep terasa lembab dan nggak ada efek ketarik juga.

Aku sempet baca review beberapa orang kalau sunscreen ini pilling, aku pribadi aman aja. Dari BASE sendiri menyarankan buat meratakan produknya dengan ditepuk-tepuk, bukan digosok dan pastikan layer skincare sebelumnya udah meresap.

Menurutku sunscreen ini cukup cepat buat set di kulit, tapi ternyata butuh hampir 15 menit buat memastikan sunscreen ini menyerap dengan sempurna. Jadi sunscreen ini nggak bisa diajak buru-buru, apalagi kalau aku langsung pakai masker. Rasanya agak gerah jadi berasa sunscreennya gampang leleh. 

Selain itu, aku agak bingung sama sunscreen ini. Kalau ada keringat, masuk ke mata, dan akhirnya aku kucek mata rasanya agak perih. Tapi waktu dipakai nangis malah nggak perih hahaha jadi ini tears-proof deh ya 🥲

By the way, karena buat daily aku nggak pakai make up, maaf banget aku nggak bisa kasih review pemakaiannya dibawah make up 🥲

Conclusion

Setelah pemakaian satu botol BASE Sunscreen ini, aku makin suka!! Teksturnya nyaman, finishnya sesuai buat kulitku yang kombinasi, dan packagingnya juga lucu banget. Meskipun agak perih waktu kena keringat di area mata, aku tetep suka karena selama nggak masuk ke mata nggak akan perih.

Menurutku pribadi harganya agak pricey ya tapi banyak promo kok. Apalagi sekarang ini BASE udah punya official shopee, bisa pakai voucher shopee dan tukar koin juga. Kalau aku prefer belanja lewat website karena lebih simple dan gratis ongkos kirim 100%, kalian juga bisa pakai kode SAYYIDABFF buat dapet diskon 35% untuk pembelian lewat website. #BASEBFF #BFFChallenge

Brand skincare lokal selalu nggak ada habisnya!! Awal tahun ini aku kenalan sama suatu brand bernama Glowlabs, awalnya sering banget di share sama temen reviewer di timeline sampai akhirnya aku penasaran. Eh beberapa bulan kemudian akhirnya aku berkesempatan buat coba 2 produk mereka yaitu Peptide Moist dan Prebiome Acne Serum.

Kali ini aku akan share tentang salah satunya yaitu Peptide Moist karena serumnya masih di antrian skincareku. Sebenarnya aku pengen pakai di waktu yang sama, tapi malah moisturizernya kepakai duluan dan akhirnya habis 🥲

Glowlabs ini merupakan sebuah brand yang produknya langsung menarget ke masalah kulit tertentu. Makanya produk mereka juga lumayan spesifik, ada toner, pelembab, serum jerawat, serum untuk mencerahkan, dan serum untuk anti-aging. Glowlabs menggunakan gentle technology untuk mengurangi resiko iritasi dan kemerahan pada kulit.

Yuk langsung ke bahasan tentang produknya ya!

Baca juga: Review By Ecom Pure Calming Cica Cream

Glowlabs peptide Moist (20gr)

IDR 99.000

Suitable for all skin types

BPOM NA18200108034

Where to buy: Shopee, Tokopedia

Ingredients

Aqua, Methyl Propanediol, Glycerin, Centella Asiatica Extract, Butylene Glycol, Trimethylsiloxysilicate,Cyclopentasiloxane, Polyacrylamide, Ethoxydiglycol, Palmitoyl Tripeptide-1, Sodium Hyaluronate, C13-14 Isoparaffin, Phenoxyethanol, Xanthan Gum, Hydroxyethylcellulose, Laureth-7, Milk Protein, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Peg-9 Diglycidyl Ether/Sodium Hyaluronate Crosspolymer, Potassium Hyaluronate, Hyaluronic Acid, Hydroxypropyltrimonium Hyaluronate, Hydrolized Sodium Hyaluronate, Tetrasodium EDTA, Disodium EDTA, Chlorella Vulgaris Extract, Lactic Acid, Glycolic Acid, Polyvinyl Alcohol, Lactose, Chlorphenesin.

Pelembab ini mengandung 2% Hyaluronic Acid, Tripeptide, serta Centella Asiatica Extract yang bisa membantu melembabkan kulit, membantu merawat skin barrier, sekaligus sebagai anti inflamasi. Produk ini juga mempunyai minimal ingredients dan alcohol free juga.

Hyaluronic Acid yang ada dalam produk ini menggunakan Drone Technology sehingga kandungan ini lebih cepat terserap oleh kulit. Selain itu, pelembab ini juga mengandung AHA (lactic acid dan glycolid acid) dan tercantum di bagian akhir ingredients list. Jadi di kulit tetep terasa mild dan bisa dipakai setiap hari. Kalau menurutku AHA-nya ini bikin kulitku lebih halus juga selama pemakaian produknya.

Packaging

Glowlabs ini punya warna packaging yang khas. Desainnya simple dengan warna biru laut yang bikin tenang dan adem banget kalau ngeliat produknya. Moisturizer ini dikemas di jar dari frosted glass yang tebal dan ada second lid juga buat memastikan produknya nggak bocor.

Produk ini juga udah dilengkapi kardus kemasannya dengan warna yang sama. Di dalamnya terdapat ingredients dan informasi lengkap tentang produknya. Aku pribadi suka banget sama brandingnya Glowlabs, super duper love!

Texture

Teksturnya gel dan terasa tetap rich di kulit. Cukup cepat meresap dan agak terasa lengket di awal pemakaian. Setelah meresap sempurna, rasanya kulit jadi terhidrasi sampai ke lapisan terdalam. 

Karena ini merupakan water-based moisturizer, feelsnya cenderung humectant tapi cukup terasa emollient juga. Jadi terasa ringan untuk pemakaian pagi hari dan cukup lembab untuk pemakaian malam hari. Aromanya hampir nggak ada jadi aman untuk temen-temen yang sensitif sama aroma-aroma.

How I Feel About This Product

Selama pemakaian beberapa minggu ini, tekstur kulitku jadi membaik. Pada dasarnya kulit yang terhidrasi itu jadi andalanku buat mengurangi tekstur kulit, jadi tepat banget buat pakai produk ini. Cukup membantu juga buat mengurangi kemerahan dan menenangkan kulit juga. Berguna banget buat kulit acne-prone yang suka nongol jerawat kemerahan. Cinta!!

Aku juga happy banget karena akhirnya menemukan moisturizer yang bisa dipakai pagi dan malam. Biasanya moisturizer yang enak dipakai pagi kurang lembab untuk malam, begitu juga sebaliknya. Karena sering aku pakai dua kali sehari, moisturizer ini lebih cepat habis dibanding moisturizerku lainnya yang ukurannya mirip.

Kadang, kalau layer skincareku banyak dan kulit terlalu lembab kadang pelembab ini pilling di kulitku. Menurutku wajar karena produk ini mengandung silikon, tapi pillingnya normal kok asal nggak gosok muka terlalu keras ya.

Ada satu hal lagi, PAO produk ini adalah 6M atau enam bulan. Menurutku cukup sih karena ukurannya kecil dan kalau pakainya rajin juga pasti habis jauh sebelum enam bulan.

Baca juga: Review IU Nature Barriercade

Conclusion

Menurutku moisturizer ini cocok banget buat untuk semua jenis kulit, hidrasinya pas dan nggak berlebihan. Buat kulitku yang acne-prone juga nyaman banget, nggak menimbulkan jerawat ataupun menyumbat pori-pori. Cuma aku agak berharap ukuran produknya diperbesar karena sebagus ituu! 😋

Bahkan aku nunda buat foto produk terutama buat foto tekstur. Waktu olesin teksturnya ke tangan buat foto dan video juga irit-irit karena mending dipakai langsung aja ke kulit 🥲

Jangan lupa cek ke profile mereka di Instagram @glowlabs.id ya karena banyak promo!! 🤑

Hello hello!

Sebelumnya aku nggak banyak post tentang body care di blog ini karena aku lebih fokus ke skincare. Tapi setelah bulan lalu aku post review tentang rangkaian body care dari Scarlett, kayaknya oke juga buat sharing pengalamanku tentang body care.

Kali ini, yang akan aku bahas adalah deodoran. Dari remaja aku selalu pakai deodoran karena dari dulu aku punya masalah bau badan. Sampai di umur 20-an ini aku udah coba berbagai merk dan jenis deodoran. Mulai dari deodoran roll-on, spray, lotion, ataupun bedak MBK.

Selama ini aku selalu pakai deodoran yang bisa dibeli di minimarket terdekat, sampai akhirnya di pertengahan 2020 ada kenalanku yang bikin deodoran dari tawas. Timingnya pas banget karena akhirnya aku ngerasa lebih banyak efek negatif buat pemakaian deodoran kayak Rex*na. Mulai dari ketiak yang menggelap dan noda di baju.

Akhirnya aku coba deodoran spray dari tawas asli itu, cukup oke buat membantu mengurangi bau badan. Tapi ada beberapa waktu ketiakku jadi gatal meskipun waktu aku cek nggak ada bengkak atau bentol di permukaan kulitnya. Walaupun kadang bikin gatal, aku udah menghabiskan satu setengah botol deodoran tawaas itu karena efeknya aku suka.

Hingga suatu hari aku nggak sengaja lihat Butuh! Deodorant yang dishare temanku di Instagram. Langsung aku follow brandnya dan baca-baca dong. Ternyata deodoran ini terbuat dari tawas dan ditambah beberapa ingredients lain kayak lemon dan aloevera. Menarik! Yang paling penting deodoran ini juga udah terdaftar di BPOM jadi nggak perlu khawatir.

Nggak sadar ternyata aku udah cerita panjang banget yaaa. Lanjut ke ulasanku tentang pemakaian satu botol Butuh! Deodorant yuk!

Product Information

Butuh! Deodorant (60ml)

BPOM NA18200900111

IDR 46.000

Where to buy: official shopee, official tokopedia, distributor

Ingredients, Claim, How to Use

Komposisi: Aqua, potassium alum, piper belle, lemon, aloe vera

Manfaat:

• Mengontrol keringat hingga 24 jam

• Mengurangi bau badan berlebihan

• Tidak meninggalkan noda pada pakaian

• Dapat mencerahkan ketiak

• Aman digunakan ibu hamil dan menyusui

Cara Penggunaan: Kocok dahulu, semprotkan 3-4 kali pada ketiak setelah mandi.

Packaging

Bulan Februari kemarin Butuh! Deodorant baru aja repackage, pas banget sama pembelian pertamaku buat produk ini. Tadinya aku udah perhatiin produk ini beberapa lama, dan baru akhirnya beli setelah packagingnya jadi lebih menarik.

Kemasan lama Butuh! Deodorant (source: instagram @butuhofficial)

Packaging lamanya cuma warna putih kayak gini, dan packaging barunya lebih cantik karena pakai botol transparan dan stickernya warna pink. Bahkan kesan pertamaku nggak kayak deodorant, kayak face mist aja. Jadi jangan sampai salah ya!

By the way kemasannya ini cuma botol aja, nggak dilengkapi kardus which is aku suka karena nggak menimbulkan terlalu banyak sampah. Tenang aja ya karena tetap ada segel plastiknya. Di botolnya juga udah ada keterangan dan informasi produknya jadi nggak perlu bingung.

Baca juga: Review Scarlett Whitening Untuk Kulit Belang

My Experience

Pertama aku mau cerita tentang pembeliannya. Aku beli deodoran ini di salah satu distributor mereka di Semarang, aku nggak beli di pusatnya karena sengaja cari yang deket sama domisiliku biar ongkirnya lebih murah.

Aku pakai Butuh! Deodorant seukuran 60 ml ini untuk pemakaian 3 bulan. Menurutku ini hemat banget sih untuk pemakaiannya yang intense dua kali sehari. Tiap pemakaian aku semprot 3-4 kali buat masing-masing ketiak.

Kualitas spraynya juga bagus, cukup menyebar dan nggak bocor. Partikel airnya juga kecil-kecil jadi nggak becek di kulit. Spraynya juga bisa direcycle buat hal lain kalau udah habis nanti.

Teksturnya ini bener-bener kayak air biasa, nggak lengket, cepat meresap juga. Setelah meresap finishnya powdery, rasanya seperti habis pakai bedak tabur. Deodoran ini juga nggak ada aromanya. Menurutku ini adalah satu poin plus, jadi tetap bisa pakai parfume tambahan kalau kalian suka pakai aroma tertentu.

Buat mengurangi bau badan, ini efeknya bagus banget. Meskipun tetep keringetan cukup banyak setelah aktivitas di luar, nggak ada bau badan yang kurang enak. Kalau untuk mengontrol keringat efeknya masih kurang aku rasakan, jadi tetap keringetan sesuai aktivitasnya aja.

Jadi menurutku produk ini berfungsi sebagai deodorant, bukan anti-prespirant. Sekalian aku jelasin secara singkat ya. Deodorant berfungsi untuk melawan bakteri yang menimbulkan bau badan, sedangan anti-prespirant berfungsi untuk menahan dan mengontrol produksi keringat. Lengkapnya bisa kalian baca di Google ya.

Selain itu, nggak ada reaksi alergi kayak gatal ataupun panas. Normal dan baik-baik aja. Tapi aku memang jarang pakai deodoran apapun setelah shaving buku ketiak buat menghindari reaksi lain. 

Yang paling aku suka adalah produk ini membantu banget untuk mencerahkan kulit ketiak, dibandingkan sama deodoran lainnya. Makanya sekarang ini aku lebih rajin untuk scrub ketiak sebagai perawatan tambahan. Selain itu, nggak ada noda di baju! Baju lamaku banyak noda kuning dan sekarang udah nggak ada lagi. Seneng banget!

Conclusion

Setelah habis satu botol, aku sempet coba merk lain yang jenis dan ukurannya mirip banget sama Butuh! Deodorant. Tapi tapi tapiii, aku bakal balik lagi ke deodoran ini. Sampai ulasan ini dipublish, aku baru aja beli botol kedua Butuh! Deodorant. Jadi bisa ikutan foto untuk post ini deh.

Aku rekomendasi produk ini buat kalian yang lagi cari deodoran berbahan natural tapi tetap diawasi oleh BPOM dan harganya juga affordable dibawah 50 ribu. Pemakaiannya juga simple dan praktis karena tinggal di spray aja. 

Produk ini jadi salah satu penemuan terbaikku di tahun 2021, nggak menyesal!

Jadi gimana, kalian masih mau pake deodoran “konvensional” atau coba bahan natural kayak gini?