Hello hello!
Sebelumnya aku nggak banyak post tentang body care di blog ini karena aku lebih fokus ke skincare. Tapi setelah bulan lalu aku post review tentang rangkaian body care dari Scarlett, kayaknya oke juga buat sharing pengalamanku tentang body care.
Kali ini, yang akan aku bahas adalah deodoran. Dari remaja aku selalu pakai deodoran karena dari dulu aku punya masalah bau badan. Sampai di umur 20-an ini aku udah coba berbagai merk dan jenis deodoran. Mulai dari deodoran roll-on, spray, lotion, ataupun bedak MBK.
Selama ini aku selalu pakai deodoran yang bisa dibeli di minimarket terdekat, sampai akhirnya di pertengahan 2020 ada kenalanku yang bikin deodoran dari tawas. Timingnya pas banget karena akhirnya aku ngerasa lebih banyak efek negatif buat pemakaian deodoran kayak Rex*na. Mulai dari ketiak yang menggelap dan noda di baju.
Akhirnya aku coba deodoran spray dari tawas asli itu, cukup oke buat membantu mengurangi bau badan. Tapi ada beberapa waktu ketiakku jadi gatal meskipun waktu aku cek nggak ada bengkak atau bentol di permukaan kulitnya. Walaupun kadang bikin gatal, aku udah menghabiskan satu setengah botol deodoran tawaas itu karena efeknya aku suka.
Hingga suatu hari aku nggak sengaja lihat Butuh! Deodorant yang dishare temanku di Instagram. Langsung aku follow brandnya dan baca-baca dong. Ternyata deodoran ini terbuat dari tawas dan ditambah beberapa ingredients lain kayak lemon dan aloevera. Menarik! Yang paling penting deodoran ini juga udah terdaftar di BPOM jadi nggak perlu khawatir.
Nggak sadar ternyata aku udah cerita panjang banget yaaa. Lanjut ke ulasanku tentang pemakaian satu botol Butuh! Deodorant yuk!
Product Information
Butuh! Deodorant (60ml)
BPOM NA18200900111
IDR 46.000
Where to buy: official shopee, official tokopedia, distributor
Ingredients, Claim, How to Use
Komposisi: Aqua, potassium alum, piper belle, lemon, aloe vera
Manfaat:
Mengontrol keringat hingga 24 jam
Mengurangi bau badan berlebihan
Tidak meninggalkan noda pada pakaian
Dapat mencerahkan ketiak
Aman digunakan ibu hamil dan menyusui
Cara Penggunaan: Kocok dahulu, semprotkan 3-4 kali pada ketiak setelah mandi.
Packaging
Bulan Februari kemarin Butuh! Deodorant baru aja repackage, pas banget sama pembelian pertamaku buat produk ini. Tadinya aku udah perhatiin produk ini beberapa lama, dan baru akhirnya beli setelah packagingnya jadi lebih menarik.
 |
| Kemasan lama Butuh! Deodorant (source: instagram @butuhofficial) |
Packaging lamanya cuma warna putih kayak gini, dan packaging barunya lebih cantik karena pakai botol transparan dan stickernya warna pink. Bahkan kesan pertamaku nggak kayak deodorant, kayak face mist aja. Jadi jangan sampai salah ya!
By the way kemasannya ini cuma botol aja, nggak dilengkapi kardus which is aku suka karena nggak menimbulkan terlalu banyak sampah. Tenang aja ya karena tetap ada segel plastiknya. Di botolnya juga udah ada keterangan dan informasi produknya jadi nggak perlu bingung.
Baca juga: Review Scarlett Whitening Untuk Kulit Belang
My Experience
Pertama aku mau cerita tentang pembeliannya. Aku beli deodoran ini di salah satu distributor mereka di Semarang, aku nggak beli di pusatnya karena sengaja cari yang deket sama domisiliku biar ongkirnya lebih murah.
Aku pakai Butuh! Deodorant seukuran 60 ml ini untuk pemakaian 3 bulan. Menurutku ini hemat banget sih untuk pemakaiannya yang intense dua kali sehari. Tiap pemakaian aku semprot 3-4 kali buat masing-masing ketiak.
Kualitas spraynya juga bagus, cukup menyebar dan nggak bocor. Partikel airnya juga kecil-kecil jadi nggak becek di kulit. Spraynya juga bisa direcycle buat hal lain kalau udah habis nanti.
Teksturnya ini bener-bener kayak air biasa, nggak lengket, cepat meresap juga. Setelah meresap finishnya powdery, rasanya seperti habis pakai bedak tabur. Deodoran ini juga nggak ada aromanya. Menurutku ini adalah satu poin plus, jadi tetap bisa pakai parfume tambahan kalau kalian suka pakai aroma tertentu.
Buat mengurangi bau badan, ini efeknya bagus banget. Meskipun tetep keringetan cukup banyak setelah aktivitas di luar, nggak ada bau badan yang kurang enak. Kalau untuk mengontrol keringat efeknya masih kurang aku rasakan, jadi tetap keringetan sesuai aktivitasnya aja.
Jadi menurutku produk ini berfungsi sebagai deodorant, bukan anti-prespirant. Sekalian aku jelasin secara singkat ya. Deodorant berfungsi untuk melawan bakteri yang menimbulkan bau badan, sedangan anti-prespirant berfungsi untuk menahan dan mengontrol produksi keringat. Lengkapnya bisa kalian baca di Google ya.
Selain itu, nggak ada reaksi alergi kayak gatal ataupun panas. Normal dan baik-baik aja. Tapi aku memang jarang pakai deodoran apapun setelah shaving buku ketiak buat menghindari reaksi lain.
Yang paling aku suka adalah produk ini membantu banget untuk mencerahkan kulit ketiak, dibandingkan sama deodoran lainnya. Makanya sekarang ini aku lebih rajin untuk scrub ketiak sebagai perawatan tambahan. Selain itu, nggak ada noda di baju! Baju lamaku banyak noda kuning dan sekarang udah nggak ada lagi. Seneng banget!
Conclusion
Setelah habis satu botol, aku sempet coba merk lain yang jenis dan ukurannya mirip banget sama Butuh! Deodorant. Tapi tapi tapiii, aku bakal balik lagi ke deodoran ini. Sampai ulasan ini dipublish, aku baru aja beli botol kedua Butuh! Deodorant. Jadi bisa ikutan foto untuk post ini deh.
Aku rekomendasi produk ini buat kalian yang lagi cari deodoran berbahan natural tapi tetap diawasi oleh BPOM dan harganya juga affordable dibawah 50 ribu. Pemakaiannya juga simple dan praktis karena tinggal di spray aja.
Produk ini jadi salah satu penemuan terbaikku di tahun 2021, nggak menyesal!
Jadi gimana, kalian masih mau pake deodoran “konvensional” atau coba bahan natural kayak gini?
