Brand skincare lokal selalu nggak ada habisnya!! Awal tahun ini aku kenalan sama suatu brand bernama Glowlabs, awalnya sering banget di share sama temen reviewer di timeline sampai akhirnya aku penasaran. Eh beberapa bulan kemudian akhirnya aku berkesempatan buat coba 2 produk mereka yaitu Peptide Moist dan Prebiome Acne Serum.

Kali ini aku akan share tentang salah satunya yaitu Peptide Moist karena serumnya masih di antrian skincareku. Sebenarnya aku pengen pakai di waktu yang sama, tapi malah moisturizernya kepakai duluan dan akhirnya habis 🥲

Glowlabs ini merupakan sebuah brand yang produknya langsung menarget ke masalah kulit tertentu. Makanya produk mereka juga lumayan spesifik, ada toner, pelembab, serum jerawat, serum untuk mencerahkan, dan serum untuk anti-aging. Glowlabs menggunakan gentle technology untuk mengurangi resiko iritasi dan kemerahan pada kulit.

Yuk langsung ke bahasan tentang produknya ya!

Baca juga: Review By Ecom Pure Calming Cica Cream

Glowlabs peptide Moist (20gr)

IDR 99.000

Suitable for all skin types

BPOM NA18200108034

Where to buy: Shopee, Tokopedia

Ingredients

Aqua, Methyl Propanediol, Glycerin, Centella Asiatica Extract, Butylene Glycol, Trimethylsiloxysilicate,Cyclopentasiloxane, Polyacrylamide, Ethoxydiglycol, Palmitoyl Tripeptide-1, Sodium Hyaluronate, C13-14 Isoparaffin, Phenoxyethanol, Xanthan Gum, Hydroxyethylcellulose, Laureth-7, Milk Protein, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Peg-9 Diglycidyl Ether/Sodium Hyaluronate Crosspolymer, Potassium Hyaluronate, Hyaluronic Acid, Hydroxypropyltrimonium Hyaluronate, Hydrolized Sodium Hyaluronate, Tetrasodium EDTA, Disodium EDTA, Chlorella Vulgaris Extract, Lactic Acid, Glycolic Acid, Polyvinyl Alcohol, Lactose, Chlorphenesin.

Pelembab ini mengandung 2% Hyaluronic Acid, Tripeptide, serta Centella Asiatica Extract yang bisa membantu melembabkan kulit, membantu merawat skin barrier, sekaligus sebagai anti inflamasi. Produk ini juga mempunyai minimal ingredients dan alcohol free juga.

Hyaluronic Acid yang ada dalam produk ini menggunakan Drone Technology sehingga kandungan ini lebih cepat terserap oleh kulit. Selain itu, pelembab ini juga mengandung AHA (lactic acid dan glycolid acid) dan tercantum di bagian akhir ingredients list. Jadi di kulit tetep terasa mild dan bisa dipakai setiap hari. Kalau menurutku AHA-nya ini bikin kulitku lebih halus juga selama pemakaian produknya.

Packaging

Glowlabs ini punya warna packaging yang khas. Desainnya simple dengan warna biru laut yang bikin tenang dan adem banget kalau ngeliat produknya. Moisturizer ini dikemas di jar dari frosted glass yang tebal dan ada second lid juga buat memastikan produknya nggak bocor.

Produk ini juga udah dilengkapi kardus kemasannya dengan warna yang sama. Di dalamnya terdapat ingredients dan informasi lengkap tentang produknya. Aku pribadi suka banget sama brandingnya Glowlabs, super duper love!

Texture

Teksturnya gel dan terasa tetap rich di kulit. Cukup cepat meresap dan agak terasa lengket di awal pemakaian. Setelah meresap sempurna, rasanya kulit jadi terhidrasi sampai ke lapisan terdalam. 

Karena ini merupakan water-based moisturizer, feelsnya cenderung humectant tapi cukup terasa emollient juga. Jadi terasa ringan untuk pemakaian pagi hari dan cukup lembab untuk pemakaian malam hari. Aromanya hampir nggak ada jadi aman untuk temen-temen yang sensitif sama aroma-aroma.

How I Feel About This Product

Selama pemakaian beberapa minggu ini, tekstur kulitku jadi membaik. Pada dasarnya kulit yang terhidrasi itu jadi andalanku buat mengurangi tekstur kulit, jadi tepat banget buat pakai produk ini. Cukup membantu juga buat mengurangi kemerahan dan menenangkan kulit juga. Berguna banget buat kulit acne-prone yang suka nongol jerawat kemerahan. Cinta!!

Aku juga happy banget karena akhirnya menemukan moisturizer yang bisa dipakai pagi dan malam. Biasanya moisturizer yang enak dipakai pagi kurang lembab untuk malam, begitu juga sebaliknya. Karena sering aku pakai dua kali sehari, moisturizer ini lebih cepat habis dibanding moisturizerku lainnya yang ukurannya mirip.

Kadang, kalau layer skincareku banyak dan kulit terlalu lembab kadang pelembab ini pilling di kulitku. Menurutku wajar karena produk ini mengandung silikon, tapi pillingnya normal kok asal nggak gosok muka terlalu keras ya.

Ada satu hal lagi, PAO produk ini adalah 6M atau enam bulan. Menurutku cukup sih karena ukurannya kecil dan kalau pakainya rajin juga pasti habis jauh sebelum enam bulan.

Baca juga: Review IU Nature Barriercade

Conclusion

Menurutku moisturizer ini cocok banget buat untuk semua jenis kulit, hidrasinya pas dan nggak berlebihan. Buat kulitku yang acne-prone juga nyaman banget, nggak menimbulkan jerawat ataupun menyumbat pori-pori. Cuma aku agak berharap ukuran produknya diperbesar karena sebagus ituu! 😋

Bahkan aku nunda buat foto produk terutama buat foto tekstur. Waktu olesin teksturnya ke tangan buat foto dan video juga irit-irit karena mending dipakai langsung aja ke kulit 🥲

Jangan lupa cek ke profile mereka di Instagram @glowlabs.id ya karena banyak promo!! 🤑

Hello hello!

Sebelumnya aku nggak banyak post tentang body care di blog ini karena aku lebih fokus ke skincare. Tapi setelah bulan lalu aku post review tentang rangkaian body care dari Scarlett, kayaknya oke juga buat sharing pengalamanku tentang body care.

Kali ini, yang akan aku bahas adalah deodoran. Dari remaja aku selalu pakai deodoran karena dari dulu aku punya masalah bau badan. Sampai di umur 20-an ini aku udah coba berbagai merk dan jenis deodoran. Mulai dari deodoran roll-on, spray, lotion, ataupun bedak MBK.

Selama ini aku selalu pakai deodoran yang bisa dibeli di minimarket terdekat, sampai akhirnya di pertengahan 2020 ada kenalanku yang bikin deodoran dari tawas. Timingnya pas banget karena akhirnya aku ngerasa lebih banyak efek negatif buat pemakaian deodoran kayak Rex*na. Mulai dari ketiak yang menggelap dan noda di baju.

Akhirnya aku coba deodoran spray dari tawas asli itu, cukup oke buat membantu mengurangi bau badan. Tapi ada beberapa waktu ketiakku jadi gatal meskipun waktu aku cek nggak ada bengkak atau bentol di permukaan kulitnya. Walaupun kadang bikin gatal, aku udah menghabiskan satu setengah botol deodoran tawaas itu karena efeknya aku suka.

Hingga suatu hari aku nggak sengaja lihat Butuh! Deodorant yang dishare temanku di Instagram. Langsung aku follow brandnya dan baca-baca dong. Ternyata deodoran ini terbuat dari tawas dan ditambah beberapa ingredients lain kayak lemon dan aloevera. Menarik! Yang paling penting deodoran ini juga udah terdaftar di BPOM jadi nggak perlu khawatir.

Nggak sadar ternyata aku udah cerita panjang banget yaaa. Lanjut ke ulasanku tentang pemakaian satu botol Butuh! Deodorant yuk!

Product Information

Butuh! Deodorant (60ml)

BPOM NA18200900111

IDR 46.000

Where to buy: official shopee, official tokopedia, distributor

Ingredients, Claim, How to Use

Komposisi: Aqua, potassium alum, piper belle, lemon, aloe vera

Manfaat:

• Mengontrol keringat hingga 24 jam

• Mengurangi bau badan berlebihan

• Tidak meninggalkan noda pada pakaian

• Dapat mencerahkan ketiak

• Aman digunakan ibu hamil dan menyusui

Cara Penggunaan: Kocok dahulu, semprotkan 3-4 kali pada ketiak setelah mandi.

Packaging

Bulan Februari kemarin Butuh! Deodorant baru aja repackage, pas banget sama pembelian pertamaku buat produk ini. Tadinya aku udah perhatiin produk ini beberapa lama, dan baru akhirnya beli setelah packagingnya jadi lebih menarik.

Kemasan lama Butuh! Deodorant (source: instagram @butuhofficial)

Packaging lamanya cuma warna putih kayak gini, dan packaging barunya lebih cantik karena pakai botol transparan dan stickernya warna pink. Bahkan kesan pertamaku nggak kayak deodorant, kayak face mist aja. Jadi jangan sampai salah ya!

By the way kemasannya ini cuma botol aja, nggak dilengkapi kardus which is aku suka karena nggak menimbulkan terlalu banyak sampah. Tenang aja ya karena tetap ada segel plastiknya. Di botolnya juga udah ada keterangan dan informasi produknya jadi nggak perlu bingung.

Baca juga: Review Scarlett Whitening Untuk Kulit Belang

My Experience

Pertama aku mau cerita tentang pembeliannya. Aku beli deodoran ini di salah satu distributor mereka di Semarang, aku nggak beli di pusatnya karena sengaja cari yang deket sama domisiliku biar ongkirnya lebih murah.

Aku pakai Butuh! Deodorant seukuran 60 ml ini untuk pemakaian 3 bulan. Menurutku ini hemat banget sih untuk pemakaiannya yang intense dua kali sehari. Tiap pemakaian aku semprot 3-4 kali buat masing-masing ketiak.

Kualitas spraynya juga bagus, cukup menyebar dan nggak bocor. Partikel airnya juga kecil-kecil jadi nggak becek di kulit. Spraynya juga bisa direcycle buat hal lain kalau udah habis nanti.

Teksturnya ini bener-bener kayak air biasa, nggak lengket, cepat meresap juga. Setelah meresap finishnya powdery, rasanya seperti habis pakai bedak tabur. Deodoran ini juga nggak ada aromanya. Menurutku ini adalah satu poin plus, jadi tetap bisa pakai parfume tambahan kalau kalian suka pakai aroma tertentu.

Buat mengurangi bau badan, ini efeknya bagus banget. Meskipun tetep keringetan cukup banyak setelah aktivitas di luar, nggak ada bau badan yang kurang enak. Kalau untuk mengontrol keringat efeknya masih kurang aku rasakan, jadi tetap keringetan sesuai aktivitasnya aja.

Jadi menurutku produk ini berfungsi sebagai deodorant, bukan anti-prespirant. Sekalian aku jelasin secara singkat ya. Deodorant berfungsi untuk melawan bakteri yang menimbulkan bau badan, sedangan anti-prespirant berfungsi untuk menahan dan mengontrol produksi keringat. Lengkapnya bisa kalian baca di Google ya.

Selain itu, nggak ada reaksi alergi kayak gatal ataupun panas. Normal dan baik-baik aja. Tapi aku memang jarang pakai deodoran apapun setelah shaving buku ketiak buat menghindari reaksi lain. 

Yang paling aku suka adalah produk ini membantu banget untuk mencerahkan kulit ketiak, dibandingkan sama deodoran lainnya. Makanya sekarang ini aku lebih rajin untuk scrub ketiak sebagai perawatan tambahan. Selain itu, nggak ada noda di baju! Baju lamaku banyak noda kuning dan sekarang udah nggak ada lagi. Seneng banget!

Conclusion

Setelah habis satu botol, aku sempet coba merk lain yang jenis dan ukurannya mirip banget sama Butuh! Deodorant. Tapi tapi tapiii, aku bakal balik lagi ke deodoran ini. Sampai ulasan ini dipublish, aku baru aja beli botol kedua Butuh! Deodorant. Jadi bisa ikutan foto untuk post ini deh.

Aku rekomendasi produk ini buat kalian yang lagi cari deodoran berbahan natural tapi tetap diawasi oleh BPOM dan harganya juga affordable dibawah 50 ribu. Pemakaiannya juga simple dan praktis karena tinggal di spray aja. 

Produk ini jadi salah satu penemuan terbaikku di tahun 2021, nggak menyesal!

Jadi gimana, kalian masih mau pake deodoran “konvensional” atau coba bahan natural kayak gini?

Hello hello! Rasanya seneng banget waktu tau Datglowskin mau rebranding dan relaunch produk mereka yang udah discontinue. Salah satunya ada Datglowskin Serum Brightening yang diupgrade jadi Skinpair Serum dan Skinbright Serum. Aku juga udah post review Serum Brighteningnya, bisa klik disini ya.

Di post kali ini aku akan ngebahas tentang Skinpair Serum yang fungsi utamanya buat membantu mengatasi masalah jerawat dan beruntusan. Serta menenangkan kulit yang kemerahan dan membantu merawat skin barrier. Menarik banget!

Sebelum masuk ke pembahasan lebih jauh, aku kasih informasi tentang produknya dulu ya.

Product Information

Datglow Skin Honey + Boswellia Skinpair Serum

BPOM NA18210102184

10ml

IDR 54.000

Where to buy: Shopee datglowskin

Ingredients

Aqua, Butylene Glycol, Glycerin, Aloe Barbadensis Leaf Juice Powder, Salicylic Acid, Acacia Senegal Gum, Phenoxyethanol, Xanthan Gum, Mandelic Acid, Centella Asiatica Extract, Xylitylglucoside, Anhydroxylitol, Xylitol, Disodium EDTA, Dipotassium Glycyrrhizate, Bacillus/Soybean/Folic acid ferment extract, Glucose, 1,2-Hexanediol, Saccharide Isomerate, Sodium Hyaluronate, Oryza Sativa (Rice) Extract, Bosswellia Serrata Extract, Honey Extract, Oligopeptide-10

Main Ingredients:

• Acne treatment: Salicylic Acid, Licorice Root, Oligopeptide-10

• Soothing and Anti-inflamation: Centella Asiatica, Honey, Boswellia Serrata

• Moisturizing:  Saccharide Isomerate, Glycerin, Sodium Hyaluronate, Honey, Rice Extract, Aloe Vera Juice

• Anti-aging: Folic Acid

What a good ingredients! So far aku udah familiar sama bahan aktifnya, tapi ada Mandelic Acid yang agak asing. Ternyata, Mandelic Acid masuk ke golongan AHA yang berasal dari almond dan digunakan sebagai eksfoliator. Bahan aktif ini aman untuk kulit sensitif serta berfungsi sebagai anti-aging juga.

Note:

Kandungan Honey + Boswellia Skinpair Serum BEBAS dari SLS/SLES, alkohol, paraben, parfum, silikon, mineral oil, ethanol dan pewarna sintetik. Dapat digunakan untuk semua jenis kulit.

Packaging

Kemasan Skinpair Serum ini simple dan terkesan mature, warnanya masih didominasi warna putih dan ditambah warna kehijauan buat membedakan sama warna serum lainnya. Jenis botol dan pipetnya juga mirip kayak si Serum Brightening, tapi yang ini ukurannya 10 ml jadi tentu aja botolnya lebih imut.

Di kemasan kardusnya juga udah tertulis segala informasi tentang produknya. Yang bikin aku suka mereka juga bikin poin-poin tentang komposisi utama produk dan fungsinya juga jadi untuk orang awam bisa lebih mudah membacanya.

Texture

Kalau dilihat sekilas dari botol atau pipetnya, tekstur serum ini lumayan kental. Tapi waktu udah menyentuh kulit terasa lebih watery dan gampang diratakan di kulit. Serumnya juga nggak ada aroma wangi atau semacamnya, cuma ada aroma kecut khas produk yang ada bahan eksfoliasinya aja dan hampir nggak terasa juga.

Biasanya aku pakai tiga tetes dan ini juga udah cukup buat seluruh muka bahkan sampai ke leher juga. Awal pemakaian serumnya agak lengket dan butuh waktu buat meresap. Setelahnya kulit langsung jadi lembab banget! Mirip juga feelnya kayak si Serum Brightening.

Baca juga: Review Datglowskin Skin Tonic, Toner Spray Serbaguna

My Experience

Aku juga pernah mention di postku sebelumnya kalau aku tipe orang yang cukup malas pakai spot treatment terpisah. Jadi aku usahakan pakai produk yang bisa ngecover fungsi spot treatment, salah satu cara andalan buat kulitku adalah rutin pakai chemical exfoliator.

Yes, selain Mandelic Acid serum ini juga mengandung 1% Salicylic Acid atau BHA. Bahan ini pada umumnya dipakai untuk mengatasi masalah jerawat dan membersihkan pori-pori. Jadi dari awal aku pakai serum ini aku langsung punya ekspektasi tinggi buat membantu mengatasi jerawat.

Ternyata ekspektasiku terpenuhi! Tanggal 3 Juli tiba-tiba ada teman baru (alias jerawat) yang nongol di jidat, nggak terlalu besar tapi merah dan lumayan sakit kalau dipegang. Biasanya serum ini aku pakai tiap malam aja tapi aku tambah jadi pagi dan malam juga. Bisa lihat progressnya di foto dibawah ini ya!

Jadi beberapa klaim serum ini udah bisa aku rasakan setelah pemakaian satu botol aja, amazing! By the way serum 10 ml ini habis dalam pemakaian sekitar 3 minggu, sekitar 10 hari terakhir untuk pemakaian pagi dan sore. Efek melembabkannya terasa, jerawat kemerahannya terasa lebih kalem dan cepat keringnya. Tekstur kulit juga lebih halus dibanding sebelumnya.

Conclusion

Sekarang ini aku lagi di pemakaian botol kedua dan dari awal pemakaian nggak ada efek negatif sama sekali.  Meskipun ada kandungan eksfoliasi tapi serum ini juga dilengkapi kandungan lain buat melembabkan dan menenangkan kulit. Jadi tetap terasa gentle banget di kulit, nggak terasa kering sama sekali.

Padahal aku sempet berencana beli Acne Gel dari Datglowskin juga buat jadi temen si Skinpair Serumnya, saking penasarannya meskipun aku kurang rajin pakai spot treatment. Eh malah jerawatnya kempes duluan, aku jadi bersyukur juga sih karena pakai serum ini aja udah cukup banget.

Selain itu, harganya affordable banget! Cuma 50 ribuan aja dan cocok juga buat yang mau coba dulu. Aku agak berharap ada versi besarnya sih biar lebih tahan lama dan nggak banyak nambahin sampah botol skincare juga.

Buat yang mau kepoin atau belanja produk Datglowskin bisa langsung cek Instagram mereka @datglowskin dan juga shopee mereka disini. Seneng banget karena ada produk lokal yang affordable tapi kualitasnya oke banget. Btw, nggak cuma serum aja tapi mereka punya face wash dan toner spray juga. Kalian harus coba!

Hello people!

Bulan kemarin aku baru aja ngelakuin sebuah challenge buat mencoba salah satu produk selama 10 hari secara intensif. Di post kali ini aku bakal bahas pengalamanku selama 10 hari itu. Baca lengkapnya sampai bawah ya!

Okay, pertama-tama aku mau memperkenalkan produknya dulu. Produk yang aku coba ini adalah sebuah face oil serum dari brand lokal asal Bali bernama BASIC SKINCARE. Unik banget namanya! Kalian harus tau nama produknya karena lebih unik lagi, yaitu Superfood Face Oil Serum Ocean Series. Superfood? Apa tuh?

Jadi Face Oil Serum ini mengandung spirulina. Spirulina dikenal sebagai the most nutrious food dan punya banyak manfaat untuk kulit. Sebelumnya aku sering lihat ingredients ini ada di produk masker. Ini pertama kalinya aku mencoba face oil serum dengan kandungan spirulina.

Spirulina yang digunakan oleh BASIC SKINCARE juga berasal dari petani lokal di Bali, selain itu 1% keuntungannya juga diberikan ke lingkungan. What an amazing brand! Selain itu, produk ini juga merupakan vegan skincare karena ingredientsnya yang terbuat dari tanaman (plant-based).

Buat ingredients lengkapnya, aku cantumin di bawah ini ya.

Ingredients

Water, Propylene Glycol, Caprylic/Capric Triglycerides, Dicaprylyl Carbonate, Glycerine, Cranberry Extract, Curcuma Domestica Rhizome Extract, Spirulina Liquid, Vitis Vinifera (Grape) Seed Oil, Linum Usitatissimum (Linseed) Seed Oil, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Glycyrrhiza Glabra Extract, Rosemarinus Officinalis (Rosemary) Extract, Melaleuca Alternafolia (Tea Tree) Leaf Oil, Ulva Lactuca Extract, Lauryl Glucoside, Polyglyceryl-6-Laurate, Ocinum Basilicum (Basil) OIl, Tocopherol, Hydroxyethyl Acrylate/Sodium Acryloyldimethyl Taurate, Acasia Senegel Gum, Myristyl Glucoside, Pottasium Sorbat, Xanthan Gum, 1,2-Hexanediol, Sodium Benzoate, Citric Acid.

Superfood Face Oil Serum ini juga punya 11 ingredients yang menarik banget, diantaranya:

1. Spirulina untuk membantu mendetoksifikasi kulit, menenangkan iritasi, dan anti-acne.

2. Seaweed untuk membantu merangsang kolagen dan anti-inflamasi.

3. Tea tree oil untuk membantu melawan jerawat.

4. Curcuma untuk membantu mencegah penuaan dan kaya antioksidan.

5. Grapeseed Oil untuk membantu menyamarkan noda atau bekas jerawat.

6. Jojoba Oil untuk membantu melembabkan kulit.

7. Licorice untuk membantu mencerahkan kulit.

8. Flaxeed oil yang kaya akan antioksidan, membantu mencegah keriput dan bintik hitam.

9. Rosemary untuk membantu mengontrol produksi sebum.

10. Basil untuk membantu mencegah penuaan.

11. Cranberry untuk membantu menyamarkan noda dan bekas jerawat.

Selain 11 ingredients tadi, produk ini juga mengandung Citric Acid di akhir daftarnya. Ingredients ini termasuk golongan AHA yang diekstrak dari buah-buahan. Kaya akan antioksidan dan membantu mencerahkan kulit.

Face oil serum ini juga bisa disebut dengan 2in1 skincare. Karena bisa menjadi treatment (serum) dan moisturizing juga. Cocok banget buat yang suka minimalis skincare tapi kulit juga tetap ternutrisi dengan baik.

Baca juga: Review Datglowskin Skin Tonic pada Kulit Berjerawat

Packaging

BASICSKINCARE ini juga mengurangi penggunaan plastik. Jadi langsung dikemas di kardus dan kardusnya juga lucu banget!! Di kardusnya udah ada keterangan dan ingredients produknya, bahkan ada bahasa Indonesia dan Inggris. Lengkap banget!

Oh iya, serumnya sendiri ada 20 ml dan dikemas di botol kaca yang tebal. Kaca yang dipakai adalah jenis frosted glass jadi kokoh banget dan masih bisa terlihat juga sisa produk di botolnya. Pipetnya juga bagus dan karetnya kuat. Keliatan banget sih mana packaging yang high quality dan yang biasa aja.

By the way, cara buka kardusnya juga unik. Aku kasih lihat dibawah ini ya:

Texture

Tekstur serum ini cukup ringan meskipun namanya Face Oil Serum. Teksturnya milky, berwarna putih dan agak kental. Gampang banget diratakan ke wajah dan menyerapnya cepat. Rasanya lebih kayak pakai serum aja, bukan face oil. Serumnya meresap sempurna, ringan, dan nggak greasy.

Aromanya menurutku juga unik! Spirulina dikenal sama baunya yang kurang nyaman, dan BASIC SKINCARE nggak menambahkan aroma buatan. Face Oil Serum ini punya aroma rempah-rempah yang berasal dari 11 ingredients yang aku jelasin sebelumnya. Menurutku pribadi waktu pertama kali buka serumnya, aromanya itu mirip rumput basah yang dicabut dari tanah. Deskripsiku agak aneh tapi itu yang aku rasain 🥲

Setelah aku teteskan serumnya ke wajah dan mulai meresap, aroma kunyitnya jadi lebih dominan. Pertama aku juga agak kaget, tapi setelah beberapa kali pemakaian juga udah terbiasa. Aku juga nggak sensitif sama aroma jadi nggak masalah sama sekali, tergantung selera masing-masing aja.

My Experience

Akhirnya! Terimakasih ya yang udah baca sampai sini, I appreciate that.

Sebelum menambahkan produk ini di skincare routineku, masalah kulitku masih sama seperti biasa yaitu jerawat, beruntusan dan bekasnya. Jenis kulitku kombinasi tapi cenderung berminyak di area t-zone.

Oh! Aku hampir kelupaan buat bahas tentang challengenya. Jadi yang aku lakuin ini adalah 10 Days Challenge buat pemakaian produk ini secara intensif, aku udah rekam progress pemakaiannya selama beberapa hari sekali dan akan aku upload di Instagramku (@sansblog) nanti. Selama 10 hari itu, aku nggak pakai serum ataupun treatment lain. 

Aku pakai 3 tetes di setiap pemakaian, pagi dan sore. Dannn! Jangan lupa dikocok dulu sebeum pakai. Produknya juga sisa hampir setengah karena aku pakai secara rutin. Aku cuma pakai toner, Superfood Face Oil Serum, dan sunscreen untuk pagi dan moisturizer di malam hari. Ini produk-produk yang aku pakai:

• By Ecom Pure Calming First Water (Toner)

• By Ecom Pure Calming Cream (Moisturizer)

• Base Ultra Matte Natural Sunscreen (Sunscreen)

Buat first impressionnya, aku masih terkaget-kaget karena rasanya ringan tapi tetep terasa lembabnya. Face Oil ini bisa menghidrasi dan melembabkan juga, bedanya apa sih? Kulit yang terhidrasi berarti kebutuhan kulit akan kandungan air sudah tercukupi, sedangkan melembabkan berarti kebutuhan kulit terhadap kandungan minyak sudah tercukupi. Awalnya aku penasaran nggak mau pakai moisturizer setelahnya, tapi karena kulitku rawan dehidrasi juga jadi aku lanjutin lagi pakai moisturizer.

Di pipi kiriku ada jerawat yang ngeselin banget, karena di satu titik ada 3 jerawat jadi meradang dan memerah. Di sebelahnya juga masih ada lagi. Butuh sekitar 3 hari dan jerawat yang ngumpul itu mateng dan aku tinggal keluarin isinya pakai acne patch aja. 

Next! Sekitar hari kelima tiba-tiba di area jidatku ada beruntusan baru gara-gara siangnya aku telat cuci muka padahal habis perjalanan jauh naik motor. Di hari ke sepuluh, udah membaik banget dan teksturnya udah rata juga. Masih ada beberapa bekasnya tapi pasti bisa lebih cepat hilang. 

Finally, setelah 10 hari pemakaian jerawat bandel di pipi kiriku udah nggak timbul lagi. Terasa banget healingnya lebih cepat dan sisa bekasnya aja. Meskipun agak PR karena jenis bekas jerawatku itu merah yang memudarnya lebih lama. Foto before-after buat bagian pipiku ada dibawah ini ya!

Conclusion

Fix, 10 hari ini menyenangkan banget karena step skincare routineku jadi lebih singkat. Tekstur kulit jadi membaik dan pori-pori jadi lebih samar karena tingkat kelembaban kulitku yang terjaga banget. Yang bikin senengnya lagi, cuma pakai Superfood Face Oil Serum kulitku langsung glowy sehat banget. Bikin pengen ngaca terus 😆

Where to Buy

Superfood Face Oil Serum Ocean Series ini tersedia di Shopee basicskincareofficial, Ponny Beaute, dan Keranjang Mica seharga IDR 275.000, ada diskon jadi IDR 198.000 juga. Bisa dibeli dengan klik link ini ya.

Thanks for reading and see you on my next post! 💜